Parenting : Orang Tua Teladan yang Real bagi Anak

Pernah dengar peribahasa, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya? Peribahasa itu cukup tepat untuk menggambarkan kesamaan perilaku maupun cara berpikir anak dengan orang tuanya. Anak merupakan cerminan orang tua.

https://images.app.goo.gl/Cq3RZVEjnusqeZXk9 

Baik buruknya cara orang tua mendidik, akan terlihat dari sikap dan perilaku anaknya. Pernahkah Anda bercermin pada putra-putri Anda? Jika belum, mulailah dari sekarang Anda bercermin. Artinya, amatilah sikap dan perilaku putra-putri Anda dan berilah penilaian dengan jujur. Mereka pasti akan menunjukkan kesamaan dengan ayah, ibu atau keduanya, baik dalam hal positif maupun negatif. Jadi berhati-hatilah! 

Baca juga  https://polykaryalely.blogspot.com/2019/01/kenangan-di-masa-kecil.html

Anak mempunyai kecenderungan untuk meniru. Orang tua adalah lingkungan pertama yang dikenal, dilihat dan akhirnya ditiru oleh anak. Sekarang tinggal bagaimana keinginan dan harapan orang tua terhadap anak-anaknya. Secara umum, pastilah orang tua selalu berharap anak-anaknya menjadi kebanggaan, sukses dunia akhirat. Tapi apakah semua itu akan terjadi dengan sendirinya? Layaknya kata "Simsalabim". Tidak. Semua butuh proses pembentukan yang cukup panjang, apalagi jika berharap hasil yang sempurna. 

Dalam QS. Ibrāhim (14): 40

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Artinya: Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Dibagikan menggunakan MyQuran myquranina.com)

Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk menjadikan anak sholeh atau sholehah, perlu adanya teladan dan do'a dari orang tua. 

Parenting sangat diperlukan orang tua berkaitan dengan cara mendidik dan berinteraksi dengan anak. Cara mendidik atau pola pengasuhan anak setiap orang tua berbeda. Ada yang longgar, menuruti semua kemauan anak tanpa filter dengan dalih rasa sayang yang berlebihan. Pola pengasuhan yang demikian, dapat menimbulkan rasa manja pada anak, sehingga cenderung berperilaku seperti "boss". 

Ada juga pola pengasuhan yang bersifat sangat protektif, hingga terkesan mengekang. Anak seolah tak diberi kebebasan dalam berpikir maupun bertindak. Dalam hal ini biasanya, orang tua mempunyai pengalaman atau masa lalu yang tidak menyenangkan. Atau mungkin bisa karena rasa takut yang berlebihan menghadapi masa yang akan datang. Pola pengasuhan seperti ini akan menimbulkan mental penakut, rendah diri atau "minder" saat hidup bermasyarakat. Atau bahkan sebaliknya, anak akan menjadi pemberontak di tengah tekanan kehidupan.

Baca juga  https://polykaryalely.blogspot.com/2020/05/sholat-id-1441.html

Selain itu ada juga pola pengasuhan yang fleksibel, mengikuti zaman, situasi dan kondisi masyarakat sekitar. Orang tua cenderung berpikiran modern mengikuti perkembangan zaman. Orang tua memahami kebutuhan anak dalam hal kasih sayang dan pendidikan untuk masa depan. Orang tua selalu berpikir positif terhadap potensi anak. Mereka berusaha untuk memberikan support dan fasilitas yang memadai serta sesuai dengan kebutuhan anak. Perkembangan mental anak akan berada pada zona aman dan nyaman. Sehingga, dia dapat mengeksplorasikan kemampuannya semaksimal mungkin. 


Dalam buku antologi berjudul "Anak Peniru yang Hebat"  penerbit Rumah Menulis,  dikisahkan berbagai cerita kehidupan berkaitan dengan hubungan anak dan orang tuanya. Orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak haruslah selalu waspada terhadap kenyataan bahwa anak mudah sekali meniru apa yang dilihat, didengar dan dirasakan utamanya di lingkungan keluarga. Orang tua diharapkan memberikan teladan yang baik dan benar menurut syariat agama. Syariat atau aturan agama merupakan hal yang wajib ditanamkan pada anak sejak dini. Karena hal itu akan menjadi filter baginya di masa yang akan datang.

Baca juga http://www.ruangaksaraku.com

Pertanyaannya sekarang, termasuk jenis yang manakah pola pengasuhan kita selama ini terhadap anak sebagai buah hati kita? Marilah kita bersama-sama bercermin dan berusaha memperbaiki pola pengasuhan, jika memang ada yang belum tepat. Mari kita ciptakan generasi penerus yang hebat, percaya diri, kreatif, mandiri dan tentunya yang taat beragama. Dengan keteladan dan do'a dari orang tua, insyaallah semua itu akan terwujud. Aamiin

Komentar

  1. Semoga Allah jadikan kita orangtua yg baik bagi anak2 kita ya Bu 💕

    BalasHapus
  2. Kereen Bu Siti 😇 Cerminan diri 🙂semoga Kita bisa menjadi Orangtua yang bijak sehingga bisa membimbing dan menjadikan anak sebagai pribadi yg baik dan berguna bagi Masyarakat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Kita wajib berusaha, Allah sebagai penentunya

      Hapus
  3. Terima Kasih tulisan nya, Mbak.. Langsung nengok ke anak deh sekarang.. Hihi.. :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mencoba berbagi ilmu, mudah-mudahan bermanfaat

      Hapus
  4. MasyaaAllah langsung introspeksi diri🤭

    BalasHapus
  5. Terima kasih ilmunya yg bermanfaat Mbak...
    Sukses selalu yaa..

    BalasHapus
  6. betul banget mbak, kadang merasa kok nih anak agak penakut? sama kayak aku hihi ternyata mereka memang mencontoh orang tuanya yaa, terima kasih pencerahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Semoga kita selalu dapat menjadi teladan bagi putra-putri kita aamiin

      Hapus
  7. sebagai yang baru saja menjadi ibu, jadi ikutan belajar lewat tulisan ini. Terima kasih mba tulisannya bermanfaat :)

    BalasHapus
  8. Aku belum jadi orang tua, tapi aku setuju. Menurutku sulit mendidik anak, apalagi kita yang sebagai contohnya. Tulisannya jadi bikin aku belajar kelak Insya Allah aku jadi orang tua :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat. Mudah2an kelak Mbak dapat menjadi teladan bagi putra-putri nya

      Hapus
  9. Makasih banget mbak tulisannya bagus banget buat pengingat diri.. semogakita jadi orang tua yang lebih baik lagi buat anak anak kita.. aamiin 😍😍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maafkan Andra, Ibu!

Kenangan di Masa Kecil

Sholat Idul Fitri 1441 H